Jumat, 27 Maret 2015

Unsur - Unsur Masyarakat

Unsur-unsur Masyarakat
Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kelompok manusia menyebabkan bahwa kita memerlukan beberapa istilah untuk membedakan berbagai macam kasatuan manusia. Keculai istilah paling lazim, yaitu masyarakat, ada istila-istilah lain untuk menyebut kesatuan kesatuan khusus yang merupakan unsur-unsur dari masyarakat, yaitu kategori sosial, golongna sosial, komunitas, kelompok dan perkumpulan. Keenam istilah itu beserta konsepnya, syarat-syarat pengikatnya, dan ciri-ciri lainnya.
1. Masyarakat
Dalam bahas inggris dipakai istilah society yang berasal dari bahas latin socius, berarti kawan. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata arab syaraka yang berarti, ikut serta, berpartisispasi.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat saling berinteraksi. Seperti jalan raya,system radio, dan televise. Adanya perasaan untuk berinteraksi menyebabkan warga dari suatu kelompok manusia itu saling berinteraksi. Sebaliknya, bila hanya adanya suatu potensi untuk berinteraksi saja belum berarti bahwa warga dari suatu kesatuan manusia benar-benar akan berinteraksi.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang bergauk atau berinteraksi itu merupakan masyarkat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain ynag khusus.
Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi satu masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua factor kehidupannya dalam sebuah batas kesatuan itu. Pola itu harus bersifat mantap atau kontinu, denagan kata lain, bahwa pola tersebut sudah menjadi adat istiadat yang khas.
Selain ikatan adat istiadat ynag khas meliputi sector kehidupan dan kontinuitas waktu, warga masyarakat harus mempunyai ciri lain, yaitu suatu rasa identitas bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dati kesatuan-kesatuan manusia lainnya. suatau Negara, kota, desa misalnaya, merupakan kesatuan manuisa yang memiliki empat ciri khusus, yaitu: (1) interaksi antar warga-warganya, (2) adat istiadat, norma, hukum dan aturan-aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah laku warganya, (3) kontinuitas waktu, (4) rasa identitas yang kuat mengikat warganya.
Dari beberapa ciri diatas, maka definisi dari masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
2. Kategori sosial
Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus, tetapi belum tentu mempunyai syarat pengikat yang samadengan suatu masyarakat.
Kategori sosial adalah suatu kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan pada manuisa-manusia itu. Ciri-ciri objektif itu biasanya dikenakan oleh pihak luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan, dengan suatu maksud praktis tertentu. Contohnya, dalam masyarkat suatu Negara ditentukan malalui hukumnya bahwa ada kategori warga diatas umur 18 tahun, dan kategori warga berumur dibawah 18 tahun, dengan maksud untuk membedakan antara warga ynag mempunyai hak pilih dan warga yang tidak mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum.
Suatu kategori sosial biasanya tidak terikat oleh kesatuan adat, system nilai, atau norma tertentu. Suatu kategori sosial tidak mempunyai lokasi, organisasi, dan pimpinan.
3. Golongan sosial
Kategori sosial dan golongan sosial sering sering dianggap sebagai suatu konsep yang sama, namun pada kenyataannya mempunyai unsur-unsur perbedaan yang jelas. Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu. Sering kali ciri itu dikenakan pada mereka dari pihak luar kalangan merka sendiri. Meski demikian, golongan sosial mempunyai ikatan identitas soaial. Hal itu dapat disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai respon atau reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongn sosial tadi. Mungkin juga karena golongan itu memang terikat oleh suatu system niali, norma, dan adat istiadat tertentu.
Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena adanya pandangan negative dari orang lain diluar golongan itu. Misalnya: golongan negro dalam masyarkat Negara amerika serikat, disebabkan ciri-ciri ras yang tampak lahir secara mencolok dan membedakan mereka dari warga Negara amerika serikat lainnya yang memiliki ciriciri khas kaukasoid.
Dalam masyarakat masih ada suatu kesatuan manusia yang dapat disebut golingn sosial, yaitu lapiasan atau kelas sosial. Dalam masyarakat kuno ada lapisan-lapisan seperti lapisn bangsawan, lapisan orang biasa, dan lapisan budak. Lapisan atau golonagn semacam itu terjadi karena manusia yang dikelaskan mempunyai suatu gaya hidup yang khas.
4. Kelompok dan perkumpulan
Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memnuhi syarat-syaratnya, selain ciri-ciri yang ada dalam masyarakat juga mempunyai ciri tambahan, yaitu organisasi dan pimpinan, dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang secra berulang berkumpul dan kemudian bubar lagi.
Untuk menghindari kesalah pahaman digunakan istilah lain dalam bahas Indonesia yang mempunyai arti lebih jelas untuk menyebut kedua macam kelompok dan organisasi. Association diterjemahkann dengan istilah perkumpulan. Dasar organisasinya adalah organisasi buatan. Group diterjemahkan denagn istilah kelompok, atau menurut Cooley kelompok primer. Dasar organisasinya adalah organisasi adat.
Suatu kelompok primer dengan organisasi adat, biasanya mempunyai system pimpinan yang berbeda sifatnya dari pada perkumpulan dengan oarganisasi buatan. Pimpinan kelompok lebih berlandaskan kewibawaan dan karisma, sedangkan hubungan dengan warga kelompok yang dipimpin lebih berdasarkan hubungn asas perorangan. Sebaliknya, pimpinan perkumpulan biasanya lebih berlandaskan wewenang dan hukum, sedangkan hubungan dengan anggota kelompok yang dpimpin lebih berandaskan hubungan anonym dan asas guna.
Perbedaan antara kelompok dan perkumpulan
kelompok
Perkumpilan
Primary group
Assciation
Gemeinscaf
Gessellschaf
Solidariatas mechbanique
Soladarite organique
Hubungan familistic
Hubungan contractual
Dasar organisasi adat
Dasar oarganisasi buatan
Pimpinan berdasarka kewibawaan dan karisma
Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum
Hubungan berdasrka perorangan
Hubungan anonym dan berasas guna
5. Beragam kelompok dan perkumpulan
Jumlah kelompok dan perkumpulan dalam suatu masyarakat sudah tentu sangat banyak. Makin besar dan kompleks masyarkat itu, maka makin banyak juga jumlah kelompok dan perkumpulan yang ada didalamnya. Karena perkumpulan dan kelompok merupakan kesatuan dari manusia yang berdasarkan atas asas guna.
Sebelumnya telah kita katahui bahwa ada kelompok yang terikat oleh hubngan keturunan atau kekerabatan. Kelompok semacam itu disebut kingroups, bisa berwujud besar seperti suatu marga. Yang sering kali terdiri dari banyak warga, tatapi bisa juga hanya terdiri dari beberapa sub-marga, sedangkan ada juga wujud kelompok kekerabatan yang kecil seperti keluarga inti, keluarga besar, klan kecil, dan sebagainya.
Perkumpulan dapat dikelaskan berdasarkan prinsip guna dan keperluan dan fungsinya. Denagn demikian ada perkumpulan yang gunanya untuk mencari nafkah, untuk melaksanakan suatau mata pencaharian hidup atau memproduksi barang, yang gunanya untuk memnuhi keperluan ekonomi, dan sebaginya.
6. Ikhtisar mengenai beragam wujud kesatuan manusia
Masyarakat digunakan untuk menyebut wujud kesatuan manusia, yaitu komunitas (yang menekankan pada aspek lokasi hidup dan wilayah) dan konsep kelompok (yang menekankan pada aspek organisasi dan pimpinandari suatu kesatuan manusia). Ada tiga wujud kesatuan manusia (yaitu kerumunan, kategori sosial, golongan sosial) tidak dapat disebut masyarakat. Hal itu karena ketiganya tidak memenuhi ketiga unsur yang merupakan syarat konsep masyarakat.
7. Interaksi antar individu dalam masyarkat
Konsep interaksi itu penting karena tiap masyarakat merupakn suatu kesatuan dari individu yang satu dengan lain berada dalam hubungan berinteraksi yang berpola mantap. Interkasi itu terjadi bila seorang individu dalam masyarakat berbuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan suatu respons atau reaksi dari individu-individu lain.
Dalam hal menganalisis proses interaksi antar individu dalam masyarakat, kita harus membedakan dua hal, yaitu: (1) kontak, (2) komunikasi. Kontak antar individu tidak hanya mungkin pada jarak dekat seperti bertatap muka, tetapi juga pada jarak jauh dengan menggunakan alat-alat kebudayaan seperti televise, telepon, radio, dan lainnya. komunikasi timbul terjadi setelah adanya kontak. Didalam proses itu tindakan dari piahak pertama (seperti gerak, ekspresi muka, uacapan), mengeluarkan makna yang ditangkap oleh pihak kedua. Penangkapan makna itu menjadi pangkal untuk reaksi pihak kedua. Kontak belum berarti adanya komunikasi seperti ynag terjadi apabila seorang pembaca yan tidak berhasil memahami tulisan seorang penulis sehingga kontak ada, tetapi komunikasi antara penulis dan pembaca tidak ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar