Kamis, 12 Maret 2015

Puisi Bebas



Puisi Bebas
Pengertian Puisi Bebas
P
uisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh beberapa aturan khusus, yaitu jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata tiap baris, sajak, irama, ritma dan pilihan kata. Dalam menulis puisi bebas yang penting perasaan penulis dapat terekspresi dalam bentuk kata-kata yang tepat sehingga menghasilkan makna yang tajam dan mendalam.


Puisi merupakan ungkapan perasaan penulisnya. Perasaan kagum, benci, kecewa, tertindas, bahagia dan sebagainya. Diungkapkan dengan kata-kata yang puitis. Di dalam puisi pula penulis menyelipkan pesan kepada pembaca. Pesan yang terdapat dalam puisi bisa secara tersurat atau tersirat.


Selain itu puisi juga merupakan ungkapan perasaan penulisnya. Kalian tentu memiliki bermacam-macam perasaan. Misalnya suka, benci, rindu, bingung, dendam, kagum, kecewa, terharu, terpesona, terperanjat, terusik hatimu, tersinggung, marah, dan sebagainya.


Hal-hal yang kamu lihat atau kamu rasakan itu dapat kamu tulis dan kamu rangkai menjadi puisi

Contoh

Alleycats – Puisi Untuk Sang Putri

Menjunjung kasih cinta setia
Biar luka jembala hamba
Membuai rindu santapan kalbu
Asal dapat sentuh bayangmu

Sulaman emas kebaya labuh
Untuk puteri berpadan sungguh
Mabuk kepayang sekelip mata
Jangan hamba dituduh gila

Ingin membina istana dari permata
Malang sekali hamba tak punya apa
Ingin mencoret warkah bertinta emas
Tapi sayang tiada indah bahasa hamba

Hanya mencoret kertas using
Untuk melepas kasih dan saying
Jangan hamba dianggap gila
Niat suci dihati hamba

Puisi Kontemporer

Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Misalnya saja Sutardji mulai tidak mempercayaik Kekuatan kata tetapi dia mulai berpaling pada Eksistensi bunyi dan kekuatannya. Danarto justru memulai dengan kekuatan garis dalam menciptakan puisi. Puisi kontemporer memang cenderung berbentuk aneh dan ganjil. Di samping Sutardji dan Danarto, juga Sapardi Djoko Damono, penyair lain mencanangkan bentuk puisi ganjil adalah : Ibrahim Sattah, Hamid Jabar, Husni Jamaluddin, Noorca Marendra, dan sebagainya.


Contoh

"Pertemuan antara Aku dan Kamu"

Aku adalah aku
Kamu adalah kamu
Aku bukanlah kamu
Kamu bukanlah aku
Aku dan kamu berbeda
Aku punya hidup
Kamu punya hidup
Hidup aku hanya kamu
Hidup kamu hanya aku
Aku dan kamu punya hidup
Hidup bersama aku dan kamu     

Distikhon =  puisi yg setiap baitnya terdiri atas dua baris, biasanya berirama akhir; kuplet tertutup
Terzina = sanjak 3 seuntai.
Quartain = sanjak 4 seuntai
Quint = sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap
baitnya. Quint bersajak a-a-a-a-a.

Seksteth = sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam buahkalimat dalam setiap baitnya. Sektet mempunyai persajakan yang tidakberaturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpamenghiraukan persajakan atau rima bunyi.
Septina = Sajak tujuh seuntai yang setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat. Sama halnya dengan sektet, persajakan septina tidak berurutan.

Oktaf =  sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak berurutan.

Soneta =  berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia  yang terbentukdari kata latin Sono yang berarti bunyi’ atau ‘suara’. Adapun syarat-syaratsoneta (bentuknya yang asli)



Perbedaan puisi bebas dan lama

1.Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Modern
-Puisi Lama terikat pd aturan tata bahasa sedangkan puisi baru tidak terikat pd aturan apapun
-Puisi Lama tdk menyebutkan nama pengarang sedngkan puisi baru nma perngarang disebutkan
-Puisi Lama dibicarakan dari mulut ke mulut sedangkan puisi baru didistribusikan dLm sebuah buku
-Puisi Lama udayax berasaL dari arab dan india sedngkan puisi baru berasal dari barat(eropa kyakx)
-Puisi baru lebih bebas dari pd puisi Lama, krn puisi Lama biasax menggunakan pola 444
-Puisi Lama terikat pd rima sedngkan puisi baru tidak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar